Arsip: Dilema Programmer

 
user image
more 16 years ago

eksant

Beberapa tahun yang lalu, saya menjadi pembaca setia dari diskusi "http://pascal-id.org/dpr/index.php?name=PNphpBB2&file=viewtopic&t=2365&postdays=0&postorder=asc&highlight=perbedaan+otodidak&start=105". Diskusi waktu itu mengingatkan saya ketika baru mengenal dunia programming sekitar satu dekade yang lalu. Dunia programming sendiri kebanyakan dilakukan oleh orang yang memiliki latar belakang sebagai programer baik belajar otodidak atau dibangku kuliah. Nyata sekali perbedaan antara yang sudah pernah mengerjakan real proyek dengan yang hanya mengenal di bangku kuliah. Masalah klasik yang sering dihadapi ketika para programmer mendapatkan pekerjaan untuk membuat aplikasi bagi usaha kecil secara personal. Kalo dianalisa sebenarnya 2 sudut pandang yang berbeda antar klien dan programmer ketika kejadian diatas muncul, masing2 memiliki obyektif yang berbeda. Dari sisi klien ingin menghemat biaya sehemat2nya dengan menghire para programmer yang baru lulus. Klien pada dasarnya percaya bahwa aplikasi penerapan aplikasi dapat menciptakan efisiensi (cost effectiveness) dalam proses bisnis mereka TAPI kemampuan dan kerelaan untuk membayar masih menjadi batu sandungan bagi mereka. Sehingga yang dilakukan klien menekan harga seminimal mungkin dan jangka waktu termin pembayaran semaksimal mungkin, bahkan ada pembayaran baru dilakukan setelah aplikasi selesai. Jika tidak ada titik temu, mereka masih bisa berdalih “ kami sudah menjalankan usaha ini bertahun2, tanpa ada komputer pun kami tidak bisa untung”. Jadi posisi klien yang menentukan besar kecilnya nilai proyek dan lamanya waktu pengerjaan. Dari sisi programmer, ketika mendapatkan tawaran pekerjaan (apalagi baru pertama kali) perasaan suka cita meluap2 sehingga lupa untuk menghitung biaya dan nilai dari pekerjaan yang ingin diajukan. Nilai pekerjaan biasanya tidak menjadi faktor yang penting apalagi mendapatkan iming2 dari klien yang menjanjikan jika berhasil akan direkomendasikan ke tempat lain. Lebih fatalnya lagi ketidakmampuan dari programmer untuk membuat proposal, sekalipun bisa membuat tetapi faktor fundamental tidak terdefinisi dengan jelas, seperti scope pekerjaan. Kondisi ini menjadi lingkaran iblis (:twisted: - kl pake kata "set**" pasti kena sensor) bagi kedua belah pihak yang akhirnya mengakibatkan kegagalan dan hampir dipastikan menyebabkan hubungan yang tidak harmonis di kemudian hari. Ada dua kesalahan dari persepsi di atas, pertama dari sisi klien yang menganggap bahwa mahasiswa yang kuliah di fakultas informatika semuanya mampu menjadi programmer untuk merancang suatu aplikasi. Dari satu sisi memang benar setiap mahasiswa mendapatkan kuliah mengenai programming tool tetapi kualitas dalam perancangan, trick programming, dan solusi yang diberikan belum profesional dan mature. Kedua, programmer “green” biasanya memegang prinsip “AKS” (asal klien senang) semua permintaan akan disanggupi dan dikerjakan. Akibat dari kebaikan hati sang programmer akan menuai request yang tiada berhenti dari klien mulai dari pembuatan laporan, perubahan database, modifikasi bisnis proses, sampai untuk membeli dan membetulkan komputer. Bisa ditebak akhirnya, sang programmer stress, HP sulit dihubungi, dan terakhir menghilang dari peredaran. Bagaimana seharusnya respon programmer ? :roll:
user image
more 16 years ago

madi

Bisa ditebak akhirnya, sang programmer stress, HP sulit dihubungi, dan terakhir menghilang dari peredaran.
hahahaaaaaaaaaaa...............
user image
more 16 years ago

eksant

@madi, terima kasih. respon anda adalah yang pertama kali.
user image
more 16 years ago

n3o_cybertech

Kedua, programmer “green” biasanya memegang prinsip “AKS” (asal klien senang) semua permintaan akan disanggupi dan dikerjakan. Akibat dari kebaikan hati sang programmer akan menuai request yang tiada berhenti dari klien mulai dari pembuatan laporan, perubahan database, modifikasi bisnis proses, sampai untuk membeli dan membetulkan komputer. Bisa ditebak akhirnya, sang programmer stress, HP sulit dihubungi, dan terakhir menghilang dari peredaran.
menurut pengalaman saya, "AKS" perlu dihindari oleh para programmer...saya melayani permintaan suatu klien hanya berdasarkan kemampuan saya atau hal baru yang sekiranya itu dapat saya jangkau dengan begitu tidak ada perpecahan hubungan antara klien -programmer...kita sebagai programmer haruslah menjaga nama kita. programmer harus dapat mengatakan "saya tidak mampu pak / bu" kepada klien ketika kita benar2 dihadapkan dengan permintaan yang tidak dapat dijangkau oleh kemampuan kita, "tidak dapat dijangkau" disini bukan hanya berarti skill kita yang belum sampai tetapi kita juga melihat dari waktu yang ada serta aspek2 lainnya, ya ini merupakan respon saya sebagai programmer pemula saja...mungkin para expert2 ingin meluruskan atau menambahkan???
user image
more 16 years ago

pebbie

inilah mengapa programmer selain mempunyai keahlian teknis memrogram (membuat estimasi, dan tahu mana yang perlu mana yang kurang perlu) harus punya juga keahlian non-teknis negosiasi. kalau nurut tiap kata klien sih.. sama aja kuli
user image
more 16 years ago

mas_kofa

Pakai surat kontrak yang jelas.....antara client dan programmer.....jangan memberikan feature secara cuma2..walaupun itu hanya fiture ringan.... kenapa programmer menjadi dilema ???????????!!!!!!!!!!!! mungkin karna terlalu banyak programmer.....sehingga harga program kaya harga kacang rebus....
user image
more 16 years ago

alvonz

iya... menurut pengalaman saya pernah demi mempertahankan reputasi saya rela AKS, wah bener2 kesiksa, seharusnya programmer punya planning yang cukup baik untuk menentukan dan konsisten kali yah...
user image
more 16 years ago

ImanD

klo menurut saya sich yg sangat penting sekali, saat pra-deal bagaimana meyakinkan kepada Client bahwa kita bisa dianggap "LEBIH" yg seolah-olah jika bukan kita yg nangani program tersebut si Client merasa "SAYANG" jika tidak bisa join dengan kita(setubuh dengan @pebbie). selanjutnya......
user image
more 16 years ago

DelphiExpert

udah ngga' usah disesali... anatomi kita di Indonesia emang udah seperti itu ... bentukan para senior yg membuat kita harus melalui kesalahan2 seperti rekans sebutkan... AKS...? gokil :mrgreen: Mending sampean pada bisnis parkiran aja... jangan salah lho, tukang parkir sebulan bisa ngantongi 5jt rupiah :) Gaji lu pada kalah dueh :mrgreen:
user image
more 16 years ago

madi

udah ngga' usah disesali... anatomi kita di Indonesia emang udah seperti itu ... bentukan para senior yg membuat kita harus melalui kesalahan2 seperti rekans sebutkan... AKS...? gokil Mr. Green Mending sampean pada bisnis parkiran aja... jangan salah lho, tukang parkir sebulan bisa ngantongi 5jt rupiah Smile Gaji lu pada kalah dueh Mr. Green
ladalah...tukang parkir 5jt broo....ganti profesi aja ahhhhhhh....... :shock: :roll: :mrgreen:
more ...
Share to

AI Forward

🚀 We're thrilled to partner with Alibaba Cloud for "AI Forward - Alibaba Cloud Global Developer Summit 2025" in Jakarta! Join us and explore the future of AI. Register now: https://int.alibabacloud.com/m/1000400772/
#AlibabaCloud #DeveloperSummit #Jakarta #AIFORWARD

Random Topic

Local Business Directory, Search Engine Submission & SEO Tools FreeWebSubmission.com SonicRun.com