Para sobat Delphier, saya punya masalah mengenai HPP (Average). Ketika melakukan transaksi pembelian, HPP := ((Harga_BeliJumlah_Beli)+(HPP Stok_Akhir)) / (Stok_Akhir+Jumlah_Beli). ketika di hapus, HPP := ((HPPStok_Akhir)-(Harga_Beli Jumlah_Beli))/(Stok_Akhir-Jumlah_Beli) dan otomatis HPP nya kembali seperti semula. Tapi masalahnya ketika menghapus Faktur Pembeliannya sudah ada Faktur-faktur pembelian yang lain, sehingga HPP nya jadi ngacak. Mohon Solusi nya dari temen-temen delphier, Terimakasih sebelumnya.

Saran saja gan.... Sebisa mungkin jangan menghapus transaksi (faktur beli) tp di koreksi saja. efeknya mungkin jd spt itu nilai HPP-nya. Kesulitan avrage nentuin HPP. saya dl jg pernah pake avrg, tp berdasar laporan user, akan terjadi selisih yg agak besar ketika kita stok opname. akhirnya saya pake harga terakhir. untuk stok opname kita tambahka akumulasi perubahan harga barang baik itu + atau -. setelah menggunakan hrg terakhir dan dilakukan stok opname, selisihnya hanya sekitar 0,0..% Ini hanya sharring lho gan....

Maa'f, maksudnya koreksi gimana ya pak ?

kebetulan saya jg pake HPP average.... >> Menurut saya penghapusan transaksi itu bkn pilihan karena akan memutus hirarki transaksi kalau memang ada kesalahan pengentrian pembelian baik itu harga atau qty sebaiknya dilakukan retur dengan catatan Hrg Beli harus sama supaya tdk terjadi kekacauan Perhitungan HPP istilah koreksi itu menurut saya Adjustment = Penyesuaian misal user melakukan pembelian dan salah entry harga yang mengakibatkan Hpp Naik atau turun maka koreksi perlu dilakukan dg cara meretur brg tersebut sesuai dg BillNya (Qty dan Harga) tetapi masalahnya jk baru tahu setelah ada pembelian lagi itu harus dilakukan Adjustmet HPP

Koreksi yang dimaksud itu bisa berupa Return atau Adjustment. Dan saya lebih menyarankan Untuk Mereturn Barang daripada mengAdjustment Manual. Dan usahakan Refrensi Nonya mengacu pada No Faktur yang akan direturn atau diadjust. Sehingga jika sewaktu2 ada audit lebih mudah di trace back..yang paling penting adalah merecord semua transaksi yang mempengaruhi HPP kedalam sebuah history bukan dengan menghapusnya gan<not recomended!!!!>.

Saya baru ditempat ini boleh gabung kan untuk nyari ilmu. Saya berharap kedepan bisa sharing apa yang saya bisa ke temen2.. Salam Kenal semuanya... :D

Terimakasih atas semua saran dari teman2, dan akan saya coba saran dan masukannya.

ref ke informasi di tulisan saya ini dia post yg hilang: by lord_kimm: ini sharing pengalaman saya aja soalnya saya pengelola ritel dan sudah 5 kali ganti2 software hahahaha Kalau buat harian gunakan HPP harga terakhir karena ngitungnya lebih mudah dan cenderung manajemen bisa menilai harga barang secara fair sesuai kondisi pasar Pas diakhir bulan silakan menghitung secara FIFO atau average untuk mengetahui keuntungan yg sesungguhnya. Saya sarankan pakai FIFO. Sharing aja pengalaman saya sebagai pemilik ritel :D ... by saysansay: lord_kimm: FIFO memang bagus utk diterapkan di retil, tapi terkendala di proses biasanya, dimana kita harus menempatkan barang sesuai dengan agingnya, dan bagaimana mengidentifikasikannya secara detail(secara proses perlu tambahan cost). Setelah itu harus berurusan dengan human, tidak semuanya bisa mengikuti instruksi-intruksi yang ada. mungkin lord_kimm menerapkan FIFO diretail yg transaksi barangnya sdh standart packing atau bisa dihitung dengan kasat mata. Kita harus bisa menempatkan dimana FIFO bisa direalisasikan(cuma sekedar masukan) ... ... mohon maaf kalau tidak terselamatkan semua

@saysansay: Meluruskan untuk sobat Saysansay. Tidak ada hubungannya penempatan barang, aging dengan HPP. FIFO di sini tidak membicarakan arus barang. HPP tidak selalu terkait dengan penempatan barang, ini kata teori akuntansi lhooo. Bisa saja barangnya yg terjual adalah barang yg terakhir masuk tetapi metode HPPnya menggunakan FIFO. Yg menjadi kekhawatiran metode harga terakhir adalah tidak sesuainya nilai persediaan dan HPP dengan gross profit yg sesunguhnya. Metode FIFO cenderung lbh tepat dalam menghitung gross profit.

@lord_kimm: @saysansay: Meluruskan untuk sobat Saysansay. Tidak ada hubungannya penempatan barang, aging dengan HPP. FIFO di sini tidak membicarakan arus barang. HPP tidak selalu terkait dengan penempatan barang, ini kata teori akuntansi lhooo. Bisa saja barangnya yg terjual adalah barang yg terakhir masuk tetapi metode HPPnya menggunakan FIFO. Yg menjadi kekhawatiran metode harga terakhir adalah tidak sesuainya nilai persediaan dan HPP dengan gross profit yg sesunguhnya. Metode FIFO cenderung lbh tepat dalam menghitung gross profit.

Idem gan @lord_kimm, yang blm terjun langsung menangani retail mmg banyak pendapat, tetapi yg sudah terjun langsung kebanyakan selalu cocok dengan harga terakhir. Belum nanti kl sudah berurusan dengan bayar pajak usaha retail... bisa- bisa gak jadi dech buka usaha retail...